Minggu, 19 Juni 2016

Kejaksaan Diminta Usut Dugaan Korupsi La Nyalla Mattalitti dkk di KONI Jatim

Hayo kejaksaan jangan nanggung dalam memberantas korupsi yang masif, terstruktur & terorganisir.

Apalagi sudah terungkap dalam pemeriksaan dugaan korupsi KADIN Jatim yang menetapkan La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka, bahwa yang membuat surat pendelegasian wewenang dll yang diduga palsu adalah pegawai KONI Jatim yang bernama Kadar.

Ini sedikit banyak sudah menguak tabir, ada apa kok pegawai KONI Jatim yang membuatkan surat (yang diduga palsu) untuk mengaburkan/menghilangkan fakta/bukti dugaan korupsi KADIN Jatim?

Pemburu Online
Kejaksaan Diminta Usut Dugaan Korupsi La Nyalla Mattalitti dkk di KONI Jatim
http://warta-andalas.com/foto_berita/81PEMAL-S.jpg
KOMPOL - Kelompok Anti Mafia perusak Olahraga mendukung langkah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim) dalam pengusutan korupsi Kadin (Kamar Dagang & Industri) Jatim, karena mengusut korupsi Kadin itu bisa membuka pintu untuk mengusut kasus korupsi yang terstrruktur, massif & terorganisir di Jatim.

Untuk membongkar kasus yang melibatkan La Nyalla Mattalitti, sebenarnya juga bisa dilakukan jika Kejati Jatim mau mengusut dugaan korupsi dana hibah untuk KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Jatim. Sebab dugaan korupsi KONI itu berakibat anjloknya prestasi olahraga di Jatim, juga sebenarnya dunia olahraga Jatim dikuasai oleh mafia yang dalam kendali La Nyalla Mattalitti.

Ini bisa dilihat bahwa pengurus di KONI sebenarnya dikuasai oleh anak buahnya La Nyalla Mattalitti. Bisa dilihat disana bahwa yang mengendalikan KONI Jatim adalah orang2 seperti Haris Santjoko, Basso Juherman dll yang jadi koordinator  demonstrasi pada Kejati jatim karena korupsi La Nyalla diusut oleh Kejati Jatim.

Menurut KOMPOL, Ketua umum KONI Jatim Erlangga Satriagung adalah anak buah La Nyalla Mattalitti dan hanya jadi boneka saja.

Kasus ini sebenarnya pernah dilakukan pulbaket (pengumpulan bahan & keterangan) oleh bagian pidsus Kejati Jatim yakni bapak Dandeni Herdiana, akan tetapi ada indikasi entah sengaja bocor atau secara tidak sengaja bocor, akhirnya malah memberi kesempatan pada Haris dkk, serta pengurus Koni Jatim yang lain untuk menghilangkan barang bukti.

Hal ini bisa dilihat bahwa seluruh komputer di KONI Jatim dan juga milik Haris telah membuang hard disk lama dan diganti dengan hard disk baru, agar semua data bisa dihilangkan.

Di Jatim terkenal istilah Konidin, karena KONI Jatim dipegang oleh orang2 Kadin & oknum Pemuda Pancasila yang tidak mengerti dan tidak cinta olahraga. Maka mereka terlihat hanya bernafsu korupsi dan tidak ada greget untuk meningkatkan prestasi olahraga.

Bisa dilihat pola dugaan korupsi KONI Jatim sebenarnya sama persis dengan korupsi Kadin Jatim.

Demikian pengaduan & siaran pers dari KOMPOL yang disampaikan kepada Kejati Jatim, Kejaksaan Agung & beberapa instansi terkait serta media massa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar