Senin, 04 Juli 2016

Suka Bawa-bawa Nama Tuhan, Ustad Muda Himbau La Nyalla Mattalitti Jujur Pada Dirinya & Jujur Pada Allah

Kenapa ya..  La Nyalla sampai sekarang tidak berani bersumpah Demi Tuhan atau Demi Allah bahwa dia (La Nyalla) tidak korupsi?
Tapi kalau jujur kacang ijo atau jujur ketan item mungkin dia mau hehehehehehe

Suka Bawa-bawa Nama Tuhan, Ustad Muda Himbau La Nyalla Mattalitti Jujur Pada Dirinya & Jujur Pada Allah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPQRBgN12mJG50kqdjZNeayJ71x2uC_AUY56k5BRJiNrs4DXh-OKA66rePh8CD1hHQr-PWjYv0sjEMCEjAvr2fbYaUc6AoTMzUzAJOdkSgCIWaZ6gC46i0Hc21c5vFrwZewmHRjZvcEdc/s320/istri+muda+la+nyalla-710330.jpg
Dalam kasus korupsi Kadin (Kamar Dagang & Industri) Jawa Timur(Jatim), sebaiknya La Nyalla Mattalitti jujur pada hatinya sendiri yang paling dalam & jujur pada Allah. Dengan demikian tidak perlu terjadi polemik, fitnah, tindakan-tindakan anarkis, adu domba masyarakat dll.
Hal ini disampaikan oleh Mustain, seorang guru pelajaran agama pada sebuah SD (Sekolah Dasar) di Surabaya.

"Jika memang tidak korupsi, tentunya La Nyalla akan berani bersumpah & menyatakan Demi Allah Saya Tidak Korupsi", ujarnya

Menurut Mustain, daripada berbelit-belit seperti sekarang ini dengan berbagai argumen maupun alasan pembenaran secara hukum. Apalagi ada pengerahan massa untuk berdemonstrasi dan bahkan ada pengerahan massa untuk menggelar doa bersama dengan isu agar lolos dari jerat hukum, maka sebaiknya La Nyalla bertanya pada hatinya sendiri yang paling dalam, saya korupsi atau tidak?

"Masa, mau menipu atau membohongi Allah", ujarnya.

"JIka La NYalla memang tidak korupsi, bersumpahlah dengan menyebut nama Allah, bahwa dia tidak korupsi. Dan berjuanglah untuk menegakkan kebenaran" katanya.

"Tapi, jika memang La Nyalla korupsi, ya sudahlah jujur saja dan tidak perlu melakukan berbagai manuver untuk menutupi kesalahan. Apalagi berita di media massa menyebutkan adanya bahwa pengusutan kasus korupsi Kadin Jatim itu adalah karena kepala Kejati (Kejaksaan Tinggi) Jatim melakukan kriminalisasi pada La Nyalla. Tentunya jika memang melakukan korupsi, kenapa malah menambah dosa dengan melakukan fitnah2 yang keji, mengadu domba masyarakat, mengorbankan anak buahnya di Kadin & Pemuda Pancasila Jatim?, tuturnya.

"Memang sekarang masalah ini sedang dalam proses hukum, dimana La Nyalla melakukan pra-peradilan dengan tujuan agar penetapannya sebagai tersangka dinyatakan tidak sah oleh hakim. Hukum memang bisa dimain-mainkan, akan tetapi Allah tidak bisa ditipu & dibohongi" kata Mustain.

"Kita harus ingat bahwa segala yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Dalam masalah ini, kita hanya mengingatkan pada hakim, pengacara dll, apakah kita akan berani & melakukan tipu daya kepada Allah?, sambungnya.

Menurut ustad muda ini, kasus korupsi memang rumit, tapi yang jelas disana ada perbuatan mengambil hak masyarakat yang lebih berhak. Negeri ini dibelit berbagai kasus korupsi & menjadi terhambat untuk menuju kemajuan, karena para pelaku maupun pihak-pihak yang terlibat mungkin merasa akan hidup selamanya.

Menanggapi pernyataan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) beberapa waktu yang lalu, bahwa banyak transaksi korupsi dilakukan dengan kedok melakukan umroh atau dilakukan pada saat melakukan umroh bersama, Mustain menyatakan, bahwa inilah fenomena yang memprihatinkan.

"Hal semacam ini memang fenomena yang memprihatinkan, bisa dilihat banyak hal yang mirip dengan itu, misalnya banyak koruptor tampak rajin beribadah akan tetapi juga tanpa ragu melakukan korupsi. Tampak seolah-olah beribadah kepada Allah, akan tetapi sebenarnya para pelaku korupsi itu sama sekali tidak percaya pada kekuasaan Allah, sehingga mereka tanpa ragu & sama sekali tidak takut melakukan tipu daya kepada Allah" cetus Mustain

"Maka sekali lagi kita hanya mengingatkan, memilih jujur pada hatinya sendiri & bertakwa pada Allah, atau kita memilih melakukan tipu daya kepada Allah. Memang didunia tampaknya saja kedholiman akan bisa menang, akan tetapi semua manusia akan mati dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Semoga saja renungan semacam ini bisa mengurangi perilaku koruptif dan bisa membawa negeri ini pada kemajuan", pungkasnya.

===========
Petisi: Dukung La Nyalla Mattalitti Melawan Kedholiman Jaksa Agung
alt
Indonesia Lawyer Club in TV One, 7 Juni 2016 jam 19.30 - 23.00
"Mahkamah Agung vs Jaksa Agung"


Kejaksaan Tidak Tahu Diri, Sudah Tahu Bahwa La Nyalla Adalah Kerabat Ketua Mahkamah Agung, Tapi Tetap Saja Nekat Mengusut Kasusnya.

Para pendukung La Nyalla Mattalitti yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Jawa Timur (Jatim) menganggap kejaksaan sebagai pihak yang tidak tahu diri, karena terus mengusut La Nyalla Mattalitti dalam kasus korupsi dana hibah Kadin (Kamar Dagang & Industri) Jatim & kasus TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) karena memakai uang dana hibah Kadin Jatim untuk membeli IPO (saham) bank Jatim.

Padahal beberapa waktu yang lalu sudah banyak pihak yang mengingatkan bahwa La Nyalla Mattalitti adalah keponakan dari ketua MA (Mahkamah Agung).Prof. Hatta Ali. Tindakan kejaksaan yang terus mengusut kasus korupsi La Nyalla Mattalitti sama saja dengan menunjukkan bahwa lembaga kejaksaan itu tidak menghargai lembaga Mahkamah Agung.

Bagus Muslimin koordinator Perkumpulan Pemuda Jatim menyatakan bahwa harusnya kejaksaan sebagai lembaga yang posisinya dibawah pemerintah dan DPR itu tahu diri.

"Pimpinan pemerintahan bisa dikoreksi dan dilengserkan oleh DPR/MPR. pimpinan atau anggota DPR/MPR bisa dikoreksi dan diganti, misalnya seperti yang terjadi pada Setya Novanto, Fahri Hamzah dll. Sedangkan MA & kekuasaan kehakiman itu keputusannya tidak bisa dikoreksi dan tidak bisa diganti, karena MA adalah lembaga pemegang kekuasaan Yudikatif yang memegang amanat hukum tertinggi", ujarnya.

"Sudahlah, mau berapa kali mengusut, mau nambah alat bukti, mau mengusut dengan berbagai dalil landasan hukum dll. Langkah kejaksaan pasti akan selalu dikalahkan dalam praperadilan oleh para hakim yang berada dibawah jajaran Mahkamah Agung sebagai kekuasaan kehakiman. Tidak mungkin kejaksaan bisa menang melawan kekuasaan kehakiman, maka sebaiknya kejaksaan jangan bikin gaduh, dan segera hentikan pengusutan kasus La Nyalla Mattalitti", katanya.

Menurut Bagus, jika kejaksaan nekat, itu artinya sama saja bahwa kejaksaan melecehkan lembaga MA, karena terus mengganggu keluarga ketua MA. Dan para Hakim Siap menjaga kehormatan ketua MA, Prof. Hatta Ali.

Bagus meminta kejaksaan jangan kemudian malah bikin runyam dengan meminta Komisi Yudisial (KY) untuk memantau jalannya sidang pra peradilan kasus La Nyalla. Itu cuma langkah kejaksaan untuk cari sensasi saja.

"Sebab keputusan hakim tidak bisa diganggu-gugat, lihat saja kasus keputusan praperadilan yang dibuat oleh hakim Sarpin. Meski ada catatan dari KY, akan tetapi keputusan hakim itu tetap berlaku & tidak bisa dibatalkan atau dikoreksi. Dan rekomendasi KY untuk menindak hakim Sarpin ditolak oleh MA. Karena kekuasaan kehakiman tidak bisa dicampuri oleh siapapun", tambahnya.

"MA beserta jajaran kekuasaan kehakiman itu penjaga hukum, bahkan ada pameo dalam dunia hukum bahwa hakim adalah wakil Tuhan untuk menjaga peraturan didunia agar ada ketertiban masyarakat. Tindakan kejaksaan yang mengganggu kekuasaan kehakiman berarti sama saja dengan merusak ketertiban masyarakat", pungkasnya.

========
KG.Com
Protes Penahanan La Nyalla Mattalitti, Pemuda Pancasila Siap Serbu Kejaksaan Jatim

Penangkapan dan penahanan  La Nyalla Mattalitti mendapat perhatian serius Pemuda Pancasila (PP). Organisasi massa (ormas) kepemudaan ini bahkan bersiap menyerbu Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, terkait penahanan tersangka dugaan korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim itu.

Sekretaris MPC PP Surabaya, Baso Juherman mengatakan, pihaknya bakal menggelar aksi besar-besaran di Kantor Kejati Jatim. Baso menegaskan, mereka akan menuntut agar Ketua Kadin Jatim itu dibebaskan dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejagung.

"Selain menuntut pembebasan bapak kami, La Nyalla, kami juga meminta agar Maruli Hutagalung yang tak lain Kajati Jatim harus diusir dari Surabaya dan dicopot dari jabatannya," ujar Baso.

Rencananya, Baso menjelaskan, ribuan orang akan berangkat dari Markas PP yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Selain dari Surabaya, massa simpatisan juga akan turut menambah kekuatan dari berbagai daerah.

Beberapa waktu yang lalu, rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Maruli Hutagalung, di Jalan Jimerto Nomor 16, Surabaya, sempat diserbu dan dirusak. Pelakunya adalah simpatisan organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila (PP), yang saat itu baru saja melakukan aksi unjuk rasa.

--------
Video Pemuda Pancasila Jawa Timur Hajar & Usir Pedagang Di Sidoarjo untuk merebut lahan pasar tradisional di bluru permai tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar